MAKALAH
Promosi dan Mutasi
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
dan Kepemimpinan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra. Nur Rohmah, M.Ag
Disusun Oleh :
Nama: Millatun Nabawiyyah
NIM: 15490031
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2016/2017
KATA PENGANTAR
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulilahirabbil’alamin,
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam,Dzat yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kami begitu banyak nikmat yang telah dilimpahkan kepada kami,
terutama nikmat yang hanya diberikan kepada mausia, yakni nikmat berakal untuk menyelam
lebih dalam ilmu pengetahuan.
Shalawat
serta salam tiada hentinya kami lantunkan kepada satu-satunya manusia
pilihan-Nya untuk memberi petunjuk bagi seluruh manusia di muka bumi, yaitu
Rasulullah SAW yang telah memberikan tauladan terbaik dalam berukhuwah dan
berkasih sayang yang kita nantikan syafa'atnya di yaumul qiyamah nanti. Amien
Tak
lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan Pendidikan, Ibu Nur Rohmah yang
telah memberi kami kesempatan untuk menyusun makalah ini.
Kami
sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat mendukung dan membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin
والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Yogyakarta,
16 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang............................................................................................... 1
- Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
- Tujuan Pembahasan........................................................................................ 2BAB II PEMBAHASAN
- Pengertian Promosi dan Mutasi..................................................................... 3
- Penetapan Kriteria Promosi............................................................................ 4
- Faktor Dasar Mutasi....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan.................................................................................................... 9
- Saran.............................................................................................................. 10DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar BelakangTiap organisasi menghadapi masalah-masalah seperti: Apakah pegawai akan dipromosikan dalam garis-garis karier yang relatif khusus (sempit) ataukah akan diberikan kesempatan yang luas ke berbagai jabatan? Dalam kondisi yang bagaimana lowongan pekerjaan diisi dengan orang luar yang telah memperoleh latihan atau dengan orang dalam yang masih perlu diberi latihan?Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bergantung kepada pengertian kita tentang dinamika sistem promosi, termasuk kebutuhan organisasi dan harapan pegawai. Karena dalam suatu organisasi tertentu anggota-anggotanya mengharapkan suatu pola kemajuan pekerjaan tertentu yang didasarkan atas apa yang mereka telah mengamatinya dari mobilitas atau gerakan intern pegawai-pegawai lain.Kesempatan menduduki jabatan merupakan persoalan yang dihadapi oleh seorang pegawai. Sebagian pegawai mendapatkan kesempatan yang baik dalam mendapatkan jabatan, namun banyak pula yang kurang mendapatkan kesempatan tersebut.Untuk mengisi lowongan jabatan dapat dilakukan dengan mengadakan promosi dari dalam organisasi. Pengadaan pegawai dari dalam organisasi dapat mengurangi biaya latihan dan mendorong motivasi kerja, tetapi mungkin tidak dapat memperoleh tenaga yang sangat cakap. pengadaan tenaga kerja dari luar organisasi memerlukan biaya latihan yang lebih besar, tetapi dapat memperoleh tenaga yang sangat cakap. promosi dapat didasarkan atas kecakapan, kemampuan, dan ketuaan.Kebijakan untuk melakukan mutasi merupakan sesuatu yang sangat normatif. Promosi adalah bentuk apresiasi seseorang yang memiliki kinerja diatas standar organisasi dan memiliki prestasi kerja yang baik. Dalam proses kerja sehari-hari seorang karyawan dapat saja bekerja dengan baik, namun apabila pekerjaan itu dikerjakan setiap hari tanpa adanya perkembangan maupun perubahan sedikit pun, maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan tersebut. Kejadian seperti ini harus ditangani dengan tujuan agar perusahaan dapat tercapai dengan baik. Maka dari itu dalam proses kerja ini diperlukan penyegaran sistemnya.
- Rumusan Masalah
- Apa pengertian promosi dan mutasi?
- Bagaimana kriteria penetapan promosi?
- Apa faktor dasar mutasi?
- Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui pengertian promosi dan mutasi.
- Untuk mengetahui kriteria penetapan promosi.
- Untuk mengetahui faktor dasar mutasi
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Promosi dan MutasiPromosi dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dari suatu pekerjaan yang lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi ketimbang dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada diri tenaga kerja pada waktu sebelumnya. Promosi adalah suatu proses untuk menaikkan tenaga kerja kepada kedudukan manajerial saja, tetapi juga menyangkut setiap penugasan kepada pekerjaan yang lebih berat atau kebebasan beroperasi dengan kurang penyeliaan. Promosi biasanya diimbangi dengan kenaikkan kompensasi bagi tenaga kerja yang bersangkutan.[1]Sedangkan Kegiatan memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat ke tempat kerja lain disebut mutasi. Akan tetapi mutasi sebenarnya tidak selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi meliputi kegiatan memindahkan tenaga kerja, pengoperan tanggung jawab, pemindahan status ketenagakerjaan, dan sejenisnya. Adapun pemindahan hanya terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke tempat lain. Jadi, mutasi lebih luas ruang lingkupnya ketimbang pemindahan. Salah satu perwujudan kegiatan mutasi adalah pemindahan tenaga kerja dari satu tempat kerja ke tempat kerja lain. Dari uraian tersebuat, mutasi dapat didefinisikan sebagai berikut. Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada perusahaan.[2]
- Penetapan Kriteria untuk PromosiAda beberapa kriteria umum yang perlu dipertimbangkan dalam rangka mempromosikan tenaga kerja, antara lain sebagai berikut:
- SenioritasTingkat senioritas tenaga kerja dalam banyak hal seringkali dipergunakan sebagai salah satu standar untuk kegiatan promosi. Dengan alasan bahwa dengan tingkat senioritas yang tinggi pengalaman yang dimiliki dianggap lebih banyak ketimbang angkatan muda. Sehingga diharapkan tenaga kerja yang bersangkutan mempunyai kemampuan lebih tinggi, gagasan lebih banyak, pada manajerial yang rasional, dan sebagainya
- Kualifikasi pendidikanWalaupun amat langka, tetapi terdapat pula perusahaan yang menjadikan kriteria minimal tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasan yang melatarbelakangi adalah bahwa dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi diharapkan mempunyai daya nalar yang tinggi pula terhadap prospek perkembangan perusahaan pada waktu mendatang.
- Prestasi kerjaHampir semua perusahaan dujadikan salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Prestasi kerja yang tinggi mempunyai kecenderungan untuk memperlancar kegiatan promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan demikian pula kecenderungan sebaliknya.
- Karsa dan daya ciptaUntuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu barangkali karsa dan daya cipta merupakan salah satu syarat yang tidak perlu ditawar lagi. Hal ini disebabkan karena untuk pekerjaan tertentu sangat diperlukan karsa dan daya cipta demi kontinuitas perusahaan sehingga pelaksanaan promosi bagi tenaga kerja mempunyai dampak meningkatnya tingkat profitabelyang baik dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
- Tingkat loyalitasTingkat loyalitas tenaga kerja terhadap perusahaan seringkali merupakan salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Hal ini dimaksudkan dengan tingkat loyalitas yang tinggi dapat diperoleh tanggung jawab yang lebih besar.
- KejujuranKhusus pada jabatan-jabatan yang berhubungan dengan financial, produksi, marketing dan sejenisnya memerlukan kriteria kejujuran yang dipandang amat penting. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai dengan kegiatan promosi malahan bakal merugikan perusahaan, karena tindakan ketidakjujuran tenaga kerja yang dipromosikan.
- SupelitasPada jenis pekerjaan/jabatan tertentu barangkali diperlukan kepandaian bergaul sehingga kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dijadikan salah satu standar untuk promosi pada pekerjaan/jabatan tersebut.[3]Adapun masalah promosi dari dalam organisasi diantaranya yaitu:
- Memberikan pegawai-pegawai yang lebih cakapTidak ada organisasi yang mengandalkan pengadaan tenaga kerja dari luar untuk memenuhi semua kebutuhannya. Memang benar pekerjaan-pekerjaan tertentu sama bagi beberapa organisasi, tetapi kebanyakan pekerjaan mensyaratkan pengetahuan khusus yang dapat diperoleh hanya dalam perusahaan tertentu. Promosi juga memberikan suatu proses “sosialisasi selektif”. Setelah beberapa waktu mereka yang berkepribadian dan kecakapannya memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan hubungan manusiawi organisasi, maka mereka cenderung untuk tetap tinggal: mereka yang kepribadiannya bertentangan cenderung untuk meninggalkan-baik meninggalkan untuk sementara maupun meninggalkan untuk seterusnya. Ini disebut seleksi sendiri (self selection).
- Memberikan motivasiOrang-orang mau bekerja lebih keras apabila mereka mengetahui bahwa hal demikian akan mengakibatkan promosi. Akan tetapi pegawai-pegawai mempunyai sedikit motivasi apabila pekerjaan-pekerjaan yang lebih baik disediakan untuk orang-orang luar. Kebanyakan manajemen menghendaki pegawai-pegawainya percaya bahwa promosi akan datang dengan sendirinya apabila bekerja keras. Akan tetapi terlalu banyak pegawai melihat promosi sebagai suatu proses yang tidak terduga yang di dalamnya faktor-faktor penolong adalah nasib, pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan bantuan oleh seorang pejabat pimpinan yang ia sendiri naik dengan cepat.
- Memberikan kepuasan kerjaOrang-orang Amerika ingin maju diberikan tanggung jawab tambahan saja tidak cukup. Orang-orang menghendaki pengakuan yang nyata yang diberikan oleh nama (title) yang tingkatannya lebih tinggi. Lagipula, kebanyakan karyawan ingin pelayanan yang tidak terputus, yang berlangsung secara terus-menerus. Mereka menghendaki dapat maju dalam perusahaan mereka sendiri tanpa pindah ke tempat lain.
- BiayaUntuk mendapatkan tenaga kerja dari luar yang telah menunjukkan prestasi yang tinggi dan harus dipikat dari majikannya yang sekarang (dan mungkin juga dari tempat tinggalnya yang sekarang), mungkin biayanya lebih mahal.[4]
- Faktor Dasar MutasiDalam pengadaan mutasi tenaga kerja harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dipandang objektif dan rasional antara lain:
- Mutasi disebabkan disebabkan kebijakan dan peraturan manajerPelaksanaan mutasi tenaga kerja berdasarkan perencanaan sebelumnya oleh perusahaan menurut kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan manajer. Mutasi dilaksanakan secara kontinu dan berdasarkan pedoman yang berlaku. Dasar kebijakan dan peraturan tersebut umumnya dilaksanakan dengan maksud menjaga tingkat objektivitas yang maksimum dalam pelaksanaan mutasi. Untuk menjaga tingkat objektivitas yang maksimum dalam pelaksanaan mutasi, pedoman normatif yang melandasi hendaknya dituangkan secara tertulis dan dibuat secara tegas dan jelas. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan mutasi jangan sampai dilaksanakan sekehendak manajemen tanpa pertimbangan rasional.
- Mutasi atas dasar prinsip The Right Man on Right JobPelaksanaan seleksi tenaga kerja dilaksanakan untuk memenuhi tuntutan atas prinsip tersebut. Penempatannya pun hendaknya dilakukan dengan cara yang paling menguntungkan berbagai pihak dan seobjektif mungkin.Melalui pelaksanaan mutasi manajemen berusaha memindahkan para tenaga kerja pada pekerjaan lain yang seimbang dengan frekuensi pekerjaan sebelumnya. Dengan mutasi manajemen akan mengoreksi kelemahan-kelemahan pelaksanaan seleksi dan penempatan tenaga kerja yang pertama kali. Harapan yang hendak dicapai dengan langkah tersebut adalah untuk menempatkan tenaga kerja pada pekerjaan yang tepat.
- Mutasi sebagai tindakan untuk meningkatkan moral kerjaPrinsip the right man on the right job bukanlah merupakan program yang keberhasilannya abadi, karena karakter dan kemampuan orang tidaklah stabil. Akan tetapi, pelaksanaan mutasi harus mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi di waktu mendatang. Jangan sampai terjadi di tempat yang baru, bukan hanya moral kerja yang menurun tetapi pekerjaan yang baru tidak terselesaikan karena tidak sesuai dengan kemampuan, kecakapan, dan keahlian tenaga kerja yang bersangkutan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya perlu pertimbangan yang matang dan cermat.
- Mutasi sebagai media kompetisi yang rasionalTanpa dorongan untuk bersaing dengan orang lain, barangkali tidak ada gerakan manusia untuk berusaha ke arah kemajuan. Dengan kompetisi yang rasional diharapkan kemajuan individu tenaga kerja akan lebih cepat tercapai.dengan cara memutasikannya, berarti dalam pekerjaan akan dipekerjakan lebih dari seorang tenaga kerja meskipun dengan cara bergantian. Dengan demikian, tenaga kerja baru akan termotivasi untuk memiliki prestasi lebih tinggi ketimbang tenaga kerja sebelumnya.
- Mutasi sebagai langkah untuk promosiMutasi dimaksudkan sebagai pemindahan pada jenjang horizontal sama dengan tugas dan pekerjaan sebelumnya, sedangkan promosi dimaksudkan sebagai pemilihan pada tingkat vertikal lebih tinggi dengan tugas dan pekerjaan sebelumnya. Tenaga kerja yang direncanakan untuk mengalami promosi memerlukan penambahan pengalaman, pengetahuan, dan keahlian dalam bidang kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk memperoleh itu semua pada pribadi tenaga kerja dalam ruang lingkup yang luas, meskipun kurang mendalam, salah satu cara yang ditempuh manajemen adalah dengan jalan memutasikan tenaga kerja yang bersangkutan di beebrapa pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya apabila dilaksanakan promosi.
- Mutasi harus terkoordinasiPelaksanaan prrogram mutasi hendaknya terkoordinasi karena mutasi yang dilakukan umumnya menyangkut aktifitas lainnya secara berantai.[5]
BAB
III
PENUTUP
- KesimpulanPromosi dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dari suatu pekerjaan yang lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi ketimbang dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada diri tenaga kerja pada waktu sebelumnya.Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan suatu proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan bdari tenaga kerja pada situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan memberikan prestasi kerja semaksimal mungkin pada perusahaan.Ada beberapa kriteria umum yang perlu dipertimbangkan dalam rangka mempromosikan tenaga kerja, antara lain sebagai berikut:
- Senioritas
- Kualifikasi pendidikan
- Prestasi kerja
- Karsa dan daya cipta
- Tingkat loyalitas
- Kejujuran
- SupelitasAdapun masalah promosi dari dalam organisasi antara lain:
- Memberikan pegawai-pegawai yang lebih cakap.
- Memberikan motivasi
- Memberikan kepuasan kerja
- Biaya
Dalam pengadaan mutasi tenaga kerja
harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dipandang objektif dan rasional
antara lain:
- Mutasi disebabkan disebabkan kebijakan dan peraturan manajer
- Mutasi atas dasar prinsip The Right Man on Right Job
- Mutasi sebagai tindakan untuk meningkatkan moral kerja
- Mutasi sebagai media kompetisi yang rasional
- Mutasi sebagai langkah untuk promosi
- Mutasi harus terkoordinasi
- Saran..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
Ardana,
I Komang, dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Graha
Ilmu
Moekijat.
1995. Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai. Bandung:Remaja
Rosdakarya
Sastrohadiwiryo,
B.Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi
danOoperasional. Jakarta:PT Bumi Aksara
[1] I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012), hlm.106
[2] B.Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administrasi dan Operasional, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2003),
hlm.246
[3] I Komang Ardana, op.cit. hlm.107
[4] Moekijat, Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 1995), hlm.23
[5] B.Siswanto, op.cit. hlm.252
Tidak ada komentar:
Posting Komentar