Guest Book

Rabu, 25 Mei 2016

Asal Usul Kabupaten Pemalang

Mengenai dari mana nama Pemalang berasal,terdapat bermacam-macam legenda sebagai berikut:
1. Nama Pemalang diambil dari kepribadian watak rakyat Pemalang yang bersemboyan:
- Benteng wareng ing payudan tan sinayudan.
- Banteng wareng ing sinonderan yang artinya, rakyat Pemalang jika sudah dilukai atau dijajah berani berjuang RAWE-RAWE RANTAS MALANG-MALANG PUTUNG BERANI BERKORBAN HABIS-HABISAN DEMI NUSA DAN BANGSA.
- Arti banteng wareng rakyat kecil payudaan : perang tan sinayudan : perang tidak dapat dicegah RAWE-RAWE RANTAS MALANG MALANG PUTUNG BANTENG WARENG SINONDERAN : Dalam melawan musuh sambil menari-nari, sinonderan biarpun sampai kalung usus takan pantang menyerah.
2. Nama Pemalang diambil dari nama sungai me'malang' yang membentang dari sebelah utara desa Kabunan membujur ke pelabuhan Pelawangan. Sungai tersebut sering digunakan untuk sarana angkutan, membawa barang-barang dari pusat Pemalang ke berbagai wilayah seperti Kabunan, Taman, Beji, Pedurungan (pada abad ke XIV di masa Majapahit berkuasa) saat itu penguasa Pemalang adalah Ki Gede Sambungyudha.
3. Karena erosi akibat arus sungai yang membawa lumpur dari gunung ke laut diperkirakan per tahun terkikis lima-enam meter maka sungai MALANG berpindah ke utara dari Comal ke Asemdoyong, sungai itu melintang malang, tidak dari selatan gunung ke utara tetapi dari timur ke barat, sehingga membingungkan orang yang mau berbuat jahat. contohnya ketika patih Thalabuddin dari kesultanan Banten membawa keris Kyai tapak ia mendadak menjadi bingung ( keder ) sehingga mondar-mandir saja di Pemalang.
(sumber : Ki Sunari djoko Tjarito)
PEMALANG KOMPLANG(1575-1604)
Para pakar sejarah,sesepuh dan Pinisepuh,Pendata legenda Pemalang,ulama dan lapisan masyarakat Pemalang meyakini bahwa Pemalang merupakan kota tua.
Ditinjau dari proto sejarah (Permulaan Sejarah) dan kronologis dari tahun ke tahun dari prasa yang autentik membuktikan bahwa Pemalang dalam tahun 700 masehi sudah berdiri pada jaman Hindu yang dipimpin oleh keturunan Sanjaya yang bernama Rakai Panaraban yang merupakan Raja sunda keturunan mataram).
Pengakuan dari kerajaan Pajang membuktikan keberadaan Pemalang waktu itu. Ke-sepuluh pemerintahan yang sah di akui oleh Kerajaan Pajang adalah : 1 . Surabaya
2 . Tuban
3 . Pati
4 . Demak
5 . Pemalang
6 . Butan
7 . Selarong
8 . Banyumas
9 . Krapyak
10 . Mataram
(sumber: W.Freisen Mies hal.25)
Bukti penemuan pada peta Palitik pulau Jawa (Java Palitik Toestand) menyatakan keberadaan Pemalang sejajar dengan kota lainnya di pesisir pulau Jawa,kota-kota tersebut adalah 1 . Kota Bantam (sekarang Banten)
2 . Kota Batavia
3 . Kota Pemalang
4 . Kota Semarang
5 . Jipang
6 . Kerawang
7 . Surabaya
8 . Madura.
Menurut peta tersebut,beberapa tempat seperti Losari,Brebes,Tegal,Comal,Pekalongan dan Batang termasuk kedalam wilayah kekuasaan Pemalang.dalam perpustakaan nasional Jakarta pada Hari jadi kota Tegal 1920,pada saat itu Kendal,Batang,Pekalongan,termasuk Comal dan Brebes belum terdaftar pada peta tersebut.
Pengakuan terhadap keberadaan Kota tua Pemalang tidak hanya diberikan oleh masyarakat Pemalang saja,namun juga dari kabupaten – kabupaten di sekitar Pemalang dan Kota besar lainnya seperti Banten,Cirebon,Karawang,Jakart
a dan yang lainnya.
Pengakuan dan Pengukuhan hari jadi kota Tegal pada hari Jum’at Kliwon 12 April 1580. Ki Gede Sebayu yang merupakan cucu dari Pangeran Benowo Pemalang diangkat menjadi jurudemang dengan dikukuhkannya Tegal menjadi Kota Kademangan.
Maka semakin jelas,dari hari jadi Kota Tegal 1580,yang mengesahkan Jurudemang Tegal adalah Pangeran Banowo penguasa dari Pemalang,kota yang telah menjadi pemerintahan yang telah mapan pada waktu itu.

http://kepemalangan.blogspot.co.id/2013/07/asal-usul-dinamakan-kabupaten-pemalang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar